AUD/USD Temukan Batas Dekat 0,6630 saat Dolar AS Mundur setelah Data Pengangguran Mingguan AS
- AUD/USD bangkit kembali dari 0,6630 karena klaim pengangguran mingguan AS yang lebih tinggi dari prakiraan membebani Dolar AS.
- Para investor menantikan data NFP AS sebagai panduan baru untuk suku bunga.
- Gubernur RBA Bullock melihat kemungkinan pengetatan kebijakan lebih lanjut jika inflasi tampaknya akan persisten.
Pasangan AUD/USD rebound dari 0,6630 di sesi New York Kamis ini. Dolar Australia pulih karena Dolar AS (USD) turun kembali setelah Klaim Pengangguran Awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih tinggi dari prakiraan untuk pekan yang berakhir pada 31 Mei. Jumlah individu yang mengklaim tunjangan pengangguran yang untuk pertama adalah 229 ribu, lebih tinggi dari prakiraan 220 ribu dan rilis sebelumnya 221 ribu, direvisi dari 219 ribu.
Ini menambah keraguan bahwa pasar tenaga kerja AS sedang kehilangan kekuatan. Minggu ini, data Lowongan Pekerjaan JOLTS untuk bulan April dan Perubahan Ketenagakerjaan ADP untuk bulan Mei meleset dari estimasi dan memperdalam kekhawatiran terhadap normalisasi kondisi pasar tenaga kerja.
Meredanya kekuatan pasar tenaga kerja AS telah mendorong spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) untuk pertemuan bulan September. FedWatch tool dari CME menunjukkan bahwa Fed fund futures 30-hari menilai peluang penurunan suku bunga 68% pada bulan September, naik dari 50% yang tercatat pada minggu lalu.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) turun ke 104,00. Ke depan, para investor akan fokus pada data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat untuk bulan Mei, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. Menurut estimasi, para pemberi kerja di AS menambahkan payrolls baru sebesar 185 ribu, lebih rendah dari rilis sebelumnya 175 ribu. Tingkat Pengangguran diprakirakan tetap stabil di 3,9%.
Dolar Australia menemukan penawaran beli karena Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Michele Bullock menyampaikan panduan hawkish pada prospek suku bunga pada hari Rabu. Bullock mengindikasikan bahwa bank sentral siap menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi tidak kembali ke kisaran target 1%-3%.
Namun, Produk Domestik Bruto (PDB) Australia kuartal pertama yang lebih lambat telah menimbulkan keraguan terhadap prospek perekonomiannya. Perekonomian Australia tumbuh sedikit di 0,1%, lebih lambat dari ekspektasi 0,2% dan sebelumnya 0,3%.