Back

USD/IDR Terkoreksi, Membawa Rupiah ke 16.384 setelah Rilis Neraca Perdagangan Indonesia

  • USD/IDR melakukan koreksi sejauh ini ke 16.384 setelah ditutup melemah pada perdagangan hari Jumat lalu.
  • Surplus perdagangan Indonesia pada bulan Februari menyusut menjadi USD 3,12 Miliar.
  • Rilis Penjualan Ritel bulanan dan Indeks Manufaktur Empire State akan dicermati malam ini.

Pasangan mata uang USD/IDR membalikkan pelemahan perdagangan hari Jumat, yang pada hari Senin ini, tengah diperdagangkan menguat di 16.384 pada sesi Asia. Rupiah Indonesia (IDR) berpotensi sedikit melemah setelah surplus perdagangan Indonesia terlihat menyusut pada bulan Februari. Pada perdagangan hari ini, kurs Rupiah Indonesia (IDR) diharapkan akan diperdagangkan di sekitar level 16.300-16.400 terhadap Dolar AS (USD).

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia melaporkan bahwa surplus perdagangan Indonesia pada bulan Februari 2025 telah menyusut menjadi USD 3,12 Miliar dari USD 3,45 Miliar pada bulan sebelumnya, namun mengalami peningkatan kuat jika dibandingkan dengan jumlah yang tercatat di Februari 2024 sebesar USD 0,83 Miliar. Sementara itu, Ekspor tahun-ke-tahun melonjak 14,05% dari kenaikan 4,68% pada bulan sebelumnya. Impor meningkat 2,30% secara tahunan dari penurunan 2,67% yang tercatat pada bulan sebelumnya, menjadi USD 18,86 miliar pada Februari 2025, peningkatan ini mencerminkan kenaikan permintaan di dalam negeri terkait dengan persiapan menyambut bulan Ramadhan.

Di Amerika, pada hari Jumat, Universitas Michigan (UoM) melaporkan Indeks Sentimen Konsumen pendahuluan untuk bulan Maret jatuh ke 57,9, data ini merupakan yang terendah sejak November 2022. Data ini lebih rendah dari jumlah sebelumnya 64,7. Dan di bawah estimasi yang mengharapkan peningkatan ke 63,1.

Sementara itu, Inflasi AS yang lebih rendah dari prakiraan serta tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja dapat mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga beberapa kali tahun ini. Namun, di sisi lain, kebijakan ekonomi Trump yang agresif menimbulkan kekhawatiran bahwa harga dapat bergerak lebih tinggi sehingga sebagian mengharapkan inflasi AS meningkat. Semua hal ini memperburuk ketidakpastian di pasar global.

Di sesi Amerika, para pedagang akan mencermati rilis Penjualan Ritel bulanan dan Indeks Manufaktur Empire State untuk mendapatkan dorongan dalam pergerakan pasangan mata uang USD/IDR selanjutnya.

Indikator Ekonomi

Neraca Perdagangan

Neraca Perdagangan yang dirilis oleh Statistik Indonesia adalah keseimbangan antara ekspor dan impor barang dan jasa secara keseluruhan. Nilai yang positif menunjukkan surplus perdagangan, sedangkan nilai negatif menunjukkan defisit perdagangan. Jika permintaan dalam pertukaran untuk ekspor Indonesia yang stabil terlihat, Rupiah akan menerima efek positif (atau bullish), sebaliknya akan memiliki efek negatif (atau bearish).

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Sen Mar 17, 2025 04.00

Frekuensi: Bulanan

Aktual: $3.12M

Konsensus: $2.45M

Sebelumnya: $3.45M

Sumber:


 

Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Bertahan di Bawah $34,00 karena Para Pedagang Menunggu Rilis Penjualan Ritel AS

Harga Perak (XAG/USD) sedikit turun ke sekitar $33,80 setelah mencapai level tertinggi sejak 31 Oktober 2024, selama jam perdagangan sesi Asia pada hari Senin
Baca lagi Previous

Presiden AS Trump: Akan memberlakukan tarif timbal balik pada 2 April, umumkan mengenai pembicaraan Rusia-Ukraina

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada awal Senin bahwa ia “akan memberlakukan tarif timbal balik dan sektoral pada 2 April.” Kutipan tambahan Tidak ada niat untuk memberikan pengecualian pada tarif baja dan aluminium
Baca lagi Next