EUR/USD Incar Penurunan 1% Pertama Sejak Bulan Mei

• EUR/USD turun lebih dari 1% pekan ini. 
• Pasangan ini terakhir mengalami penurunan mingguan 1% di bulan Mei. 
• Kebangkitan virus Corona membuat Euro di bawah tekanan dalam waktu dekat. 
• Dolar mendapatkan keuntungan dari kebuntuan fiskal AS dan ketidakpastian pemilu. 

EUR/USD berada di jalur untuk mencatat penurunan mingguan 1% pertama sejak pekan pertama bulan Mei. 

Pasangan tersebut saat ini diperdagangkan di 1,1665, turun 1,46% pekan ini, setelah mencapai terendah dua bulan di 1,1626 pada hari Kamis. 

Mata uang tunggal berada dalam tawaran beli setelah data IFO menunjukkan bahwa moral bisnis Jerman meningkat untuk 5 bulan berturut-turut pada bulan September.

Bias tetap bearish

Sementara pasangan ini telah kembali stabil, kemungkinan terbesar masih ke sisi bawah, menurut Kathy Lien dari BK Asset Management. 

Itu karena Zona Euro menghadapi gelombang kedua virus Corona. Menurut BloombergQuint, Prancis dan Inggris telah melaporkan rekor jumlah kasus virus Corona baru dalam 24 jam terakhir. "Pada tingkat ini, tidak diragukan lagi bahwa pembatasan lebih lanjut sedang dalam proses," kata Lien dalam analisis hariannya. 

Pembatasan penguncian baru dapat menyebabkan kerusakan ekonomi yang lebih signifikan. "Ada "risiko besar penurunan ganda" di kuartal keempat, Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di IHS Markit, mengatakan kepada "Street Signs" CNBC awal pekan ini. 

Dengan demikian, pedagang tidak mungkin menempatkan tawaran beli yang kuat di bawah Euro dalam waktu dekat. Sementara itu, Dolar dapat terus menarik tawaran beli safe haven, karena kurangnya stimulus fiskal AS tambahan, dan ketidakpastian pemilu AS. 

Sesuai grafik teknis, bias akan tetap bearish selama diperdagangkan di bawah Simple Moving Average (SMA) 10-hari yang sekarang turun, saat ini di 1,1768. 

Data kalender Zona Euro ringan pada hari ini. Di AS, angka Pesanan Barang Tahan Lama AS untuk bulan Agustus dijadwalkan untuk dirilis pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Lien dari BK Asset Management tidak mengharapkan Pesanan Barang Tahan Lama berdampak signifikan pada pasar. "Pedagang mata uang harus mengambil isyarat dari ekuitas dan Departemen Keuangan," kata Lien.